Saturday, October 3, 2015

J's.

General introduction:
Hello there. So my best friend asked me to write him a song, a 'cheesy' love song. So I made him this. It's not much and it's not done (yet, I guess). We are supposed to get together and write down the melody etc, but I don't think it's going to happen soon, so why not post it here so everyone can realise how cheesy this writing is? :):):)

*************************************

Love is just a word. One simple word. But with this word, I can easily gave up my whole world.

And my God, I am giving up my whole world to you.
I swear to the whole universe that I am hopelessly madly falling in love with you.

I fall to the way you lit up and smoke your cigs.
And the way your favourite jacket smells like you.
And the way you smile could honestly light up even the darkest place.
And the way you laugh,
my God the way you laugh.

But darling the word love itself is never enough.
You toss it around like it is a toy, believe me it is not.
You play it around like it is a game, believe me it is not.

I gave you all my world and all my heart,
but all you gave me was a glimpse.

My heart might not be shaped like yours, but I swear it is big enough to be your home.

**************************************

Saturday, September 12, 2015

Malam itu hujan, dingin

Malam itu hujan, dingin
Aku berada jauh disana dan kamu datang
"Malam", sapamu
Aku terkejut, hanya bisa tersenyum
Malam itu kamu akhirnya kembali, setelah sekian lama menghilang
Aku sampai lupa suaramu
tawamu
gayamu berbicara
gayamu menghisap asap rokokmu itu

Malam itu hujan, dingin
dan kita duduk bertatapan muka.
Ku tutup buku yang sedang ku baca, karena kamu benci jika aku terlalu terhanyut dalam cerita-cerita dan akhirnya melupakan dunia disekelilingku,
melupakanmu.
Kamu berbicara panjang lebar tentang mimpimu
sukamu
dukamu
cintamu
dan aku hanya tersenyum, kembali mendengarkan saja
karena aku ingin sekali lagi mengenang
suaramu
tawamu
desahanmu.

Malam itu hujan, dingin
Kamu menyalakan rokokmu itu
dan aku kembali merekam gaya merokokmu itu
kedalam benak
Ya, gayamu yang khas itu
yang membuat ku tergila-tergila
dan pada akhirnya jatuh cinta
Asap rokokmu itu mengepul
diatas tempat kita duduk bersandaran
dimana kamu mulai memetik senar
dan memainkan melodi-melodi
dan kemudian kamu bernyanyi
dan oh Tuhan-
pada saat itu aku sungguh memohon kepada Yang Maha Kuasa
 agar tidak menerbitkan matahari terlau dini
"Tuhan, berikanlah aku sedikit waktu
satu detik
satu menit
satu jam
satu malam
satu waktu
untuk bersamanya, untuk mengenangnya."

Malam itu hujan, dingin
dan matamu begitu indah, hitam pekat
seperti manik-manik tua
dan keduanya menatapku begitu lekat
"Aku sayang kepada kamu"
sambil memelukku dengan erat
dan tidak sembunyi-sembunyi
tapi dengan tergesa-gesa
karena subuh sudah tiba

Malam itu hujan, dingin
aroma rokokmu masih tercium tajam
hangatnya dekapmu masih terasa kuat
tapi sayang,
itu semua hanyalah
bayang-bayang
memori
kenangan
dan "aku sayang kepada kamu"
hanyalah untaian kata-kata tak bermakna
yang kamu lempar-lempar
kepada semua kaum Hawa.


Friday, July 17, 2015

Flash Fiction #2

We went there with three of your best friends. You love them, because you have this connection with them. Yes, I can see that, and that's beautiful. It was cold I was freezing, but I did not tell anything because I do not want to worry anyone. Buts somehow you knew, you passed me your jacket. It is your favourite and it is my favourite too. That jacket have this smell- your signature smell, and whenever I wear it, I suddenly feel like home. Because you are home. I love that smell, because it is you. We watched the sunsets together, and as time passed by, we saw the stars shimmering above the sky. It was beautiful, and you were beautiful also. You pointed out to the sky and said, " You don't get to see these kind of view everyday." I looked to you and replied, "I know." You hugged me thigh, because you knew how cold it was. I was grateful because of the stars, the great friends you have, and you. Under the stars, I vowed, no matter what, we always have this. Things might change after we got back, but I know- you and I both know, that we could hold onto this memory forever. Because this moment is ours and ours only. At that moment, I feel truly infinite (just like what Charlie said) I was alive, because of you. I find half of me in you, no matter how cliché it may sounds.

The stars were beautiful,
and so are you.

And I fell, all over again.

Monday, May 25, 2015

Idiocy

Oh darling, do not waste
any time
any days
any hour
any second
on me

Your love 
was as pure as the morning dew
but mine
is as cold as the witch's caress

because I am not worth it, 
you are to me
but I am not to you

Darling, 
every night,
falling in love 
to the thoughts of you 
is enough

Wednesday, March 11, 2015

Flash Fiction

The world is huge.
Massive.
With an infinite number of possibilities and opportunities.
But, it can also be cruel and harsh.

Distance
can be such a deal (and heart) breaker.
And such is what happened.

You told me that it is not meant to be.
That the world is full of roughly seven billion other people I could possibly meet and fall in love with.
But how can this be so wrong?
How can you tell me we were a mistake, when every single cell in my body still feels electrified when it remembers the image of your skin against mine,
the same feeling I got 12 months and 5 days ago,
the day we spoken our last goodbye
and you left me standing all alone
in the middle
of an airport terminal?


(I. R.)

Friday, December 26, 2014

; rindu

Ini adalah sebuah puisi tentang jarak
Jarak kasat mata yang akan selalu ada
Jarak yang memisahkan kita berdua
Jarak yang menghalangi kita untuk bahagia.

Ini adalah sebuah puisi tentang jarak
dimana hati kita akan selamanya berjauhan
tidak akan pernah dekat
tidak akan pernah menoreh cerita.

Ini adalah sebuah puisi tentang jarak
dimana kata 'jarak' yang kembali terulang pun
menjadi tidak bermakna agi
karena akupun sudah muak melihatnya.

Jarak membuat kita jauh
Jarak membuat kita tidak bersama
dan pada akhirnya semua perjuangan akan sia-sia
kembali kosong dan hampa
tanpa harapan tanpa cita.

Ini adalah sebuah puisi tentang jarak;
rindu.



(dimana matahari masih terlelap, aku kembali terjaga.
Teracuni oleh segala bisikan
tentang gelombang nestapa
yang akan selalu ada.
00:17)

Friday, October 17, 2014

kepada mereka yang terus meminta;

Bukalah tangan anda untuk mendekap saya dengan erat.
Sebuah pelukan,
pelukan hangat penuh cinta yang mendekap seluruh jiwa dan raga.
Biarkan gejolak bahagia ini mengalir,
diantara tulang, daging, dan kulit.
Biarkan darah ini mengalir deras, 
membuat hati berdegup cepat dan menghasilkan rona merah tomat di pipi.
Usaplah kening saya,
seraya menghilangkan segala kompleksitas dalam pikiran
karena sudut pikir ini sudah menjadi hitam.
Ya, hitam, bukan lagi abu - abu.


Tapi sayang,
saya masih disini duduk manis menatap rembulan.
Redupnya bintang kembali menghipnotis raga,
dan saya pun terisolasi oleh bahasa kalbu.
Mematung, merindu, dan menunggu.
Menunggu gulita menjadi senja,
agar pada akhirnya kita kembali bersua
ditempat awal tatapan kita
menjalin hubungan asmara.