Tapi begitulah sekolah.
Begitulah realita.
Saya dikurung, dijadikan babu, disuruh ini itu, demi mempertaruhkan segala yang saya punya dan ingat demi beberapa lembar hitam di atas putih dan berharap tidak ada merah diatasnya.
Hampir saja saya menyerah kepada awan-awan kelabu, karena sudah tidak kuat menatap matahari.
Saya ingin pengurungan dalam jeruji besi ini cepat terbuka, dan akhirnya saya bisa bebas sebebasnya.
Bebas sambil salto kayang sikap lilin kalo perlu.
Makanya bell, semangat ya, belajar yang rajin,
gak boleh nyerah sekarang, karena semuanya masih panjang. :')
#menyemangatidirisendiri
No comments:
Post a Comment